Kelainan Atau Penyakit Pada Sistem Ekskresi

Kelainan Atau Penyakit Pada Sistem Ekskresi – Pernahkah Anda memikirkan proses pembuangan urin dan produk limbah lainnya yang tidak dibutuhkan tubuh? Agar tubuh sehat dan seimbang, harus ada pengaturan zat-zat yang diperlukan tubuh, serta pengaturan pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Tuhan telah memberi manusia sistem untuk membuang bahan limbah ini. Sehingga Anda dapat memahami jalur bahan limbah dan bagian-bagian yang berperan dalam membuang bahan limbah tersebut.

Semua sel yang menyusun tubuh melakukan proses respirasi sel untuk memperoleh energi yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan. Proses respirasi sel menghasilkan produk limbah berupa air dan karbon dioksida. Di hati, protein tua dipecah menjadi urea, asam nukleat dipecah menjadi asam urat, dan hemoglobin tua dipecah menjadi bilirubin. Urea, asam urat, bilirubin dan air dapat dikeluarkan oleh ginjal melalui urin. Selain dikeluarkan melalui ginjal, air juga dapat dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Karbon dioksida dihembuskan melalui paru-paru dalam bentuk udara yang dihembuskan.

Kelainan Atau Penyakit Pada Sistem Ekskresi

Ekskresi adalah proses membuang bahan limbah yang tidak diperlukan dari tubuh. Tubuh perlu dikeluarkan agar limbah tersebut tidak meracuni tubuh karena dapat merusak berbagai organ tubuh bahkan menyebabkan kematian. Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari beberapa organ ekskresi; Ginjal, kulit, paru-paru dan hati.

Sistem Ekskresi 3 (ginjal) Worksheet

Ginjal menyaring darah yang mengandung sisa metabolisme dari sel-sel di seluruh tubuh. Ginjal terletak di sisi kanan dan kiri tulang belakang lumbal, yaitu di rongga perut, di dinding belakang (dorsal) tubuh. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dibandingkan ginjal kanan. Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Ginjal berwarna merah karena terlalu banyak darah yang masuk ke ginjal. Darah masuk ke ginjal melalui arteri besar dan keluar ginjal melalui vena besar. Jika ginjal dipotong melintang, akan terlihat tiga lapisan. Bagian luarnya disebut korteks ginjal atau kulit ginjal, di bawahnya terdapat medula ginjal, dan di dalamnya terdapat rongga yang disebut rongga ginjal atau panggul ginjal. Ginjal mengandung sekitar 1 juta organ penyaring yang disebut nefron.

Nefron merupakan unit struktural dan fungsional ginjal karena merupakan unit penyusun utama ginjal dan berperan penting dalam proses penyaringan darah. Nefron terdiri dari elemen penyaringan atau badan Malpighi, yang memiliki saluran kontinu (tubulus). Setiap badan Malpighi mengandung ganglion kapiler yang disebut glomerulus, terletak di kapsul Bowman. Di sinilah proses penyaringan darah dimulai.

See also  Cara Mengatasi Masalah Terlilit Hutang

Medula ginjal (bagian tengah ginjal) terdiri dari saluran-saluran yang merupakan kelanjutan dari badan Malpighi dan saluran-saluran di korteks ginjal. Saluran-saluran tersebut adalah tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal dan saluran pengumpul (kolektor) yang terletak di medula. Lengkung Henle adalah saluran ginjal melengkung di daerah meduler yang menghubungkan tubulus proksimal ke tubulus distal. Pelvis ginjal, atau rongga ginjal, bertindak sebagai reservoir sementara urin sebelum dikeluarkan melalui ureter.

Sebagai alat ekskresi, kulit berperan dalam pembentukan dan produksi keringat. Selain fungsi tersebut, kulit juga berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan fisik akibat abrasi, radiasi, berbagai jenis serangga, dan bahan kimia berbahaya. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk membatasi kehilangan air dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, dan menerima rangsangan dari luar. Kulit terdiri atas dua lapisan utama, yaitu lapisan epidermis (epidermis) dan lapisan dermis (dermis).

Lkpd Kelainan Dan Gangguan Sistem Ekskresi Pada Manusia Worksheet

Selain digunakan untuk pernafasan, paru-paru juga mempunyai fungsi ekskresi. Oksigen yang memasuki alveoli berdifusi dengan cepat ke dalam kapiler yang mengelilingi alveoli, sedangkan karbon dioksida berdifusi ke arah yang berlawanan. Darah di alveoli mengikat oksigen dan membawanya ke jaringan tubuh. Di kapiler jaringan tubuh, karbon dioksida darah (CO

Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalam sistem ekskresi yaitu mengeluarkan pigmen empedu yang disebut bilirubin. Bilirubin diproduksi oleh pemecahan hemoglobin yang ditemukan dalam sel darah merah. Sel darah merah hanya hidup 100 hingga 120 hari karena sel darah merah tidak memiliki inti dan membran selnya terus-menerus bergesekan dengan kapiler. Karena tidak memiliki inti sel, sel darah merah tidak dapat membuat komponen baru untuk menggantikan komponen sel yang rusak.

Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di hati dan limpa. Hemoglobin dalam sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin. Besi kemudian diangkut ke sumsum tulang merah, di mana ia digunakan untuk membuat hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino yang dapat digunakan untuk membuat protein lain. Sedangkan hemin diubah menjadi pigmen hijau yang disebut biliverdin. Biliverdin kemudian diubah menjadi bilirubin, pigmen kuning-oranye. Bilirubin kemudian diekskresikan dalam empedu. Empedu disekresikan ke duodenum dan kemudian ke usus besar. Di usus besar, bilirubin diubah menjadi urobilinogen. Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai pigmen kuning pada urin dan stercobilin sebagai pigmen coklat pada feses.

See also  Ikan Yang Mengandung Lemak Omega 3

Nefritis merupakan penyakit yang merusak nefron, terutama bagian glomerulus ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus. Peradangan ginjal menyebabkan asam urat dan urea masuk kembali ke pembuluh darah (uremia), serta retensi air di kaki akibat gangguan penyerapan air (edema). Upaya untuk mengobati nefritis termasuk cuci darah atau transplantasi ginjal.

E Portofolio Sistem Ekskresi Xi

Batu ginjal adalah penyakit yang terjadi akibat pengendapan garam kalsium di rongga ginjal (pelvis ginjal), saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal adalah kristal yang tidak larut. Batu ginjal terdiri dari kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral, kurang minum air putih, dan sering menahan kencing. Upaya pencegahan batu ginjal antara lain dengan minum cukup air setiap hari dan membatasi asupan garam, karena kandungan natrium yang tinggi pada garam dapat menyebabkan batu ginjal dan seringnya retensi urin. Batu ginjal berukuran kecil dapat dikeluarkan melalui urin, namun seringkali menimbulkan rasa sakit. Batu ginjal yang lebih besar memerlukan pembedahan untuk mengangkatnya.

Albuminuria merupakan penyakit akibat rusaknya glomeruli ginjal yang berperan dalam proses filtrasi sehingga menyebabkan ditemukannya protein dalam urin. Albuminuria bisa terjadi karena ginjal bekerja terlalu keras akibat kekurangan air dalam tubuh. Mengonsumsi terlalu banyak protein, kalsium, dan vitamin C dapat menyebabkan glomeruli bekerja lebih keras sehingga meningkatkan risiko kerusakan. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah albuminuria antara lain dengan mengontrol asupan garam dan protein, serta menjalani pola hidup sehat untuk mengontrol keseimbangan nutrisi.

Hematuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya sel darah merah dalam urin. Menggosok batu ginjal menyebabkan infeksi saluran kemih. Hematuria juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri saluran kemih. Hematuria bisa Anda cegah dengan segera buang air kecil sesuai keinginan, membersihkan saluran kemih dari depan ke belakang untuk menghindari bakteri masuk ke anus, dan banyak minum air putih. Jika pasien menderita hematuria, pengobatannya berupa pemberian antibiotik untuk menghilangkan infeksi bakteri di saluran kemih.

Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan hormon ADH atau hormon antidiuretik. Akibat kondisi ini, tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita kondisi ini akan sering buang air kecil dan terus menerus. Upaya pengobatan bagi penderita diabetes insipidus antara lain dengan suntikan hormon antidiuretik untuk membantunya menjaga keluaran urin tetap normal.

See also  Pemantik Kompor Gas Susah Menyala

Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Ekskres1

Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel ginjal yang tidak terkendali di sepanjang tubulus ginjal. Hal ini dapat menyebabkan adanya darah dalam urin, merusak ginjal dan, jika kanker menyebar, juga dapat mempengaruhi fungsi organ lain, sehingga menyebabkan kematian. Upaya preventif dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan bahan kimia penyebab kanker.

Jerawat atau acne vulgaris adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan adanya penyumbatan dan peradangan pada kelenjar sebaceous (kelenjar sebaceous). Jerawat bisa timbul karena tidak menjaga kebersihan kulit, sehingga bisa menyebabkan kemungkinan penumpukan kotoran dan kulit mati. Karena faktor hormonal merangsang kelenjar sebaceous di kulit, penggunaan kosmetik mengandung minyak secara berlebihan berpotensi menyumbat pori-pori. Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan juga bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Jerawat biasanya bisa muncul di wajah, leher, atau punggung. Upaya preventif dapat dilakukan dengan rutin membersihkan wajah, menghindari makanan berlemak, memperbanyak makan buah-buahan, dan aktif secara fisik.

Biang keringat terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat oleh sel kulit mati yang tidak dapat dikeluarkan seluruhnya. Muncul bintik-bintik merah akibat sisa keringat, disertai rasa gatal. Sel kulit mati, debu dan kosmetik juga bisa menjadi penyebab biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis dan lembab sering mengalami biang keringat. Bagian tubuh yang umum terkena biang keringat adalah leher, punggung, dan dada. Biang keringat bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Tindakan pencegahan yang dilakukan antara lain dengan menjaga kebersihan kulit, mengenakan pakaian longgar yang menyerap keringat, atau jika kulit berkeringat segera mengeringkannya dengan tisu atau handuk. Jika Anda mengalami biang keringat, dapat diobati dengan memberikan bedak atau salep yang dapat mengurangi rasa gatalnya.

Perjuangan Nilai-Nilai Proses Pembentukan Pancasila Sebagai Dasar Negara dengan Soal dan Pembahasan | SD No.6 PKN Pendidikan Kewarganegaraan

Soal & Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 Sma Halaman 267 Bab 7: Mencegah Kelainan Pada Pertumbuhan Anak

Penyakit pada sistem ekskresi, kelainan pada sistem ekskresi, kelainan pada sistem ekskresi hati, kelainan pada alat ekskresi, kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi, kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia beserta gambarnya, penyakit pada sistem ekskresi ginjal, kelainan penyakit pada sistem ekskresi, kelainan sistem ekskresi, kelainan dan penyakit pada organ ekskresi, kelainan atau penyakit pada sistem gerak, kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *