Cara Memilih Telur Untuk Ditetaskan – Terima kasih telah mampir dan membaca berbagai artikel. Blog ini adalah salah satu blog yang saya jalankan. Dinamakan “Desa Chechkari” sengaja karena blog ini ditulis di salah satu sudut desa di wilayah Lamongan, Jawa Timur. Kehidupanku sehari-hari selain…
Cara Mudah Membedakan Telur Menetas dan Tidak Menetas – Dulu, rutinitas pagi saya hanyalah membersihkan rumah dan merawat tanaman di depan rumah. Sekarang kehidupan telah berubah, begitu pula rutinitas. Di pagi hari saya harus memasak dan merawat ayam untuk rumah. Pembersihan dilakukan setelah ayam matang dan diberi makan. Saya jarang merawat tanaman dan taman karena hari sudah sore.
Cara Memilih Telur Untuk Ditetaskan
Beberapa tahun yang lalu saya punya kelinci dan ibunya. Di sini saya menulis tentang pengalaman saya memelihara hewan-hewan tersebut. Sekarang saya punya obsesi baru dengan ayam peninggalan mendiang ibu saya, saya ingin meningkatkan keterampilan saya memelihara ayam dan tentunya membagikannya di blog Scribbles from the Village.
Bocah Ini Coba Menetaskan Telur Dari Supermarket, Hasilnya Mengejutkan
Kalau ayam saya pelihara dan cenderung bertelur. Rasa senang pun muncul. Saya menyimpan beberapa telur dan merebusnya. Namun ketika 2 ekor ayam menunjukkan tanda-tanda rapuh, mereka panik. Jumlah telur ayam yang disimpan tidak cukup untuk menetaskan 2 ekor anak ayam. Mau tidak mau, Anda harus membeli telur ayam dari luar untuk menetaskannya.
Ternyata tidak semua telur ayam yang dijual di pasaran bisa ditetaskan. Untuk mendapatkan telur yang berkualitas dan bisa menetas, saya bertanya kepada tetangga yang berpengalaman. Ia sering menetaskan ayam dari telur ayam. Begitulah cara saya belajar darinya.
Ada beberapa cara untuk membedakan telur yang bisa menetas dan tidak. Caranya cukup sederhana dan tidak memerlukan peralatan mahal. Dapat digunakan untuk telur unggas seperti ayam, itik, itik dan juga burung.
Dapatkan lampu, lilin atau lampu yang cukup terang. Untuk hasil terbaik, usahakan ruangan tetap gelap dan hanya ada cahaya dari peralatan yang terpasang. Dalam hal ini, saya menggunakan lilin di ruangan gelap.
Cara Memilih Telur Bibit Puyuh Yang Akan Ditetaskan
Tempatkan telur ayam di dekat sumber cahaya. Jika terdapat warna hitam pada ujung telur, dapat dipastikan telur tersebut mengandung embrio yang dapat menetas. Namun jika tidak ada garis atau garisnya jauh dari ujung telur, maka dipastikan telur tidak dapat menetas.
Cara menggunakan teropong yang kedua pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan yang pertama. Hanya menggunakan alat yang berbeda dan dapat dilakukan di ruangan yang sedikit terang.
Sediakan saja corong, tabung, gulungan karton, atau apa saja yang bisa digulung dan dibentuk menjadi teropong. Letakkan telur di ujung teropong dan lihat ke sisi lainnya dengan satu mata. Gunakan sinar matahari atau senter untuk mengamati. Telur yang menetas tampak memiliki bintik hitam di bagian tengahnya. Sedangkan yang tidak bisa menetas tidak memiliki bintik atau penampakan yang jelas.
Metode binokular ini tidak hanya dapat digunakan untuk mengetahui kualitas telur tetas dan tidak tetas pada awal proses penetasan, namun juga dapat digunakan pada masa penetasan. Seiring berjalannya waktu, telur yang sedang dierami akan memiliki bintik hitam yang semakin besar. Lama kelamaan bintik hitam tersebut berubah menjadi merah seperti akar yang tumbuh, namun akhirnya tidak terlihat lagi karena sudah tumbuh anakan.
Cara Mudah Membedakan Telur Yang Bisa Menetas Dan Tidak |
Cara membedakan telur yang bisa menetas dengan telur yang tidak menggunakan air sudah lama menjadi perhatian masyarakat desa. Cukup mudah dan sederhana. Ambil saja wadah/wadah air lalu isi dengan air secukupnya. Anda bisa menggunakan gelas, ember, sendok, atau yang lainnya. Tempatkan telur yang akan diperiksa dalam wadah berisi air. Telur tetas tampak tenggelam jika dimasukkan ke dalam air. Sedangkan telur yang mengapung kemungkinan besar tidak akan menetas menjadi anakan.
Cara ini juga bisa digunakan untuk telur yang sudah menetas selama beberapa waktu. Sebaiknya jangan meninggalkan telur yang mengapung untuk dierami karena tidak akan menetas seperti yang diharapkan.
Beginilah cara kita memisahkan telur yang bisa menetas dan yang tidak. Saya mempraktikkan metode ini di rumah. Jika anda mempunyai pengalaman dalam menetaskan telur atau mempunyai cara lain untuk menguji kualitas telur baik itu ayam, bebek atau burung kicau, silahkan share di kolom komentar. Saya dengan senang hati menerimanya dan dapat menggunakannya sebagai bahan diskusi bersama. Terimakasih dan semoga bermanfaat Beranda › Ayam Petelur › Harga Telur › Konsumen › Konsumsi Telur › Makan Telur › Peternakan Ayam › Pemanasan › Telur › Telur Ayam › Telur Infertil
Telur yang tidak dibuahi menjadi tidak lengkap dan membusuk jika suhunya salah. Apakah telur ini masih bisa dimakan?
Evaluasi Penetasan Telur Dengan Mesin Tetas Sederhana
Sugianto, salah satu peternak, sedang memeriksa satu per satu telur-telur ayam petelur yang ditempatkan di inkubator miliknya. Dengan menggunakan bola lampu di atas penetasan otomatis, peternak ini mengawasi semua telurnya.
Telur-telur tersebut berada di dalam inkubator selama empat hari yang berkapasitas 100 butir telur. Seperti biasa, Sugianto melakukan pengecekan kualitas telur pada hari keempat untuk memastikan semua telur layak ditetaskan (subur) atau tidak (infertil).
Dengan menggunakan umbi tersebut, telur-telur yang tampak kemerahan dan berwarna merah (mirip dengan bentuk akar tanaman) di dalam telur dikembalikan ke inkubator. Telur-telur tersebut dipastikan merupakan telur atau sel telur yang telah dibuahi. Telur ini pasti akan menetas dengan baik.
Sedangkan telur yang tampak bening dan tidak berwarna merah dikeluarkan dari inkubator. Beberapa butir telur yang tidak dibuahi segera dipisahkan ke dalam keranjang. Telur infertil adalah telur yang belum dibuahi dan tidak dapat ditetaskan.
Mesin Penetas Telur Bebek
Baru empat hari berada di inkubator, Sugianto langsung merebus telurnya. Kuning telur yang pecah masih terlihat bulat dan utuh. “Masih enak dimakan karena kuning telurnya masih utuh. Saya membuat telur mata sapi. “Tapi kalau ada telur yang kuning telurnya bercampur putih, saya langsung buang karena biasanya sudah mulai busuk,” ujarnya.
Apa yang dilakukan Sugianto, kemungkinan besar juga dilakukan oleh peternak lain. Pada telur yang tidak dibuahi yang berada di inkubator selama empat hari, komposisi kuning dan putihnya tidak mengalami perubahan. Artinya telur tersebut masih aman dikonsumsi. Oleh karena itu, banyak peternak yang tidak membuang telur yang baru empat hari berada di inkubator.
Namun ada juga peternak yang memanfaatkan telur tidak dibuahi yang telah diinkubator selama empat hari sebagai sumber protein ayam pejantan. Misalnya saja Zulkarnain Nasution, peternak ayam kampung mandiri di Asahan, Sumatera Utara, yang mengolah telur infertil menjadi puding. Ini bukan untuk makanan, ini untuk ayam. “Bisa menjadi sumber protein yang baik untuk ayam jantan,” ujarnya kepada Infovet.
Selain telur infertil yang masih bagus, Zulkarnain juga mencampurkannya dengan telur yang sudah tercampur kuning dan putihnya. Langkah ini pasti akan mengurangi biaya pakan. “Saya seorang petani, kalau telur yang tidak dibuahi terlalu banyak, tidak bisa dimakan semuanya. Jadi saya membuatnya menjadi puding dan memberikannya kepada ayam jago. “Ayam lebih sehat,” katanya.
Ini Biang Keladi Anjloknya Harga Telur
Ciri-ciri Telur Tidak Subur Persoalan mengenai telur yang dibuahi dan tidak subur memang menjadi perbincangan di masyarakat. Permasalahan telur tetas yang kemudian dinyatakan tidak subur tidak hanya menjadi permasalahan bagi peternak kecil, namun juga bagi para peternak industri. Hal ini dapat dimaklumi dalam skala besar, jika banyaknya telur yang tidak layak untuk dijual akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Pada tingkat industri, telur infertil merupakan telur yang berasal dari perusahaan peternakan ayam broiler yang tidak menetas atau sengaja tidak ditetaskan. Telur ini dikenal juga dengan sebutan telur HE (telur tetas) yang tidak layak untuk dijual sebagai telur konsumen karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan bakteri sehingga menyebabkan telur cepat busuk dan busuk.
Telur-telur ini sebenarnya bisa menetas dan menjadi anakan jika disimpan pada suhu yang tepat. Namun jika disimpan pada suhu yang tidak memadai, pertumbuhannya tidak akan sempurna sehingga menyebabkan telur akhirnya mati dan membusuk. Lantas, apakah telur ini aman dikonsumsi?
Telur yang tidak subur bisa dimakan jika bebas bakteri. Telur infertil dan telur normal memiliki perbedaan yang hanya dapat diketahui dengan melihat apakah sel telur tersebut mengandung embrio atau tidak. Tak hanya itu, telur infertil juga memiliki ciri-ciri berupa bercak putih tidak lengkap pada kuning telurnya yang berukuran sekitar dua milimeter. Untuk melihatnya dengan jelas, Anda perlu menggulung kuning telur secara perlahan ke permukaan tangan Anda.
Seleksi Telur Tetas Ayam
Dalam website Kementerian Pertanian, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menjelaskan bahwa telur normal, berbeda dengan telur yang tidak dibuahi, memiliki tambalan lebih besar yang disebut blastoderm, sekitar 4-5 milimeter.
Pada prinsipnya memakan telur yang tidak dibuahi tidak berbahaya jika telur tersebut masih segar dan tidak busuk. Dibandingkan telur biasa, kandungan nutrisinya akan sama karena sama-sama tinggi protein. Mereka berbeda dalam hal apakah mengandung sperma atau tidak.
Tak hanya itu, telur ayam juga mengandung lemak dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B, D, dan E. Selain itu, telur ayam juga mengandung berbagai mineral yang baik untuk tubuh, seperti zat besi, fosfor, selenium, dan asam amino lengkap. . Oleh karena itu, telur infertil aman dikonsumsi selama masih segar dan bebas bakteri.
Meski demikian, pemerintah mengeluarkan larangan jual beli telur yang tidak dibuahi. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 32/Permentan/PK.230/2017 tentang penyediaan, peredaran dan pengendalian ayam ras dan telur meja. Peraturan ini melarang para pelaku usaha membeli dan menjual telur untuk konsumsi umum karena khawatir akan bahayanya.
Cara Membedakan Telur Infertil Dan Fertil, Ada Syarat Saat Dikonsumsi
Pendidikan ulang: Telur tidak subur yang tidak lolos proses penetasan dan hanya tertinggal di penetasan selama empat hari dapat dimakan. Selama kuning telur dan putihnya tidak tercampur, kualitas telurnya masih aman dan layak dikonsumsi. Telur ini masih bisa menjadi sumber protein hewani.
Konsumsi telur di masyarakat juga harus digalakkan. Selain harganya terjangkau, isinya satu butir
Cara memilih telur ayam petelur untuk ditetaskan, jual telur bebek untuk ditetaskan, cara memilih telur puyuh untuk ditetaskan, cara memilih telur yang baik untuk ditetaskan, memilih telur bebek untuk ditetaskan, memilih telur untuk ditetaskan, memilih telur ayam untuk ditetaskan, jual telur ayam broiler untuk ditetaskan, harga telur ayam untuk ditetaskan, cara memilih telur bebek untuk ditetaskan, cara memilih telur ayam untuk ditetaskan, beli telur puyuh untuk ditetaskan